Anugerah Terindah

zahra 2Putriku,

Sembilan bulan tak terasa, dari rahim ibumu engkau akhirnya terlahir.
Sakit yang panjang terobati oleh kehadiran dirimu kini.
Betapa tiada terhitung kasih sayangnya Allah swt yang senantiasa menjagamu, saat engkau masih di kandungan ibumu hingga akhirnya kau hirup aroma dunia ini.
Betapa rona bahagia itu terpancar di wajah abi dan umi saat memandangmu. Memandang betapa hitamnya rambutmu dan betapa putihnya kulitmu.
Pipimu yang memerah dan tangisanmu yang kadang membuat abi khawatir namun juga merindu.

Selamat datang putri kecilku,

Semoga kelak engkau mampu menjadi bunga indah kaum wanita..
Yang semerbak mewangikan udara kaummu..
Menjadi kerinduan Rasulullah, dan kelak jadi bagian umat yang dibanggakan oleh Allah swt dan Rasul-Nya..

aamiin Allahumma aamiin.

Do’a Umi dan Abi senantiasa buatmu, sayang…

Lanjutkan membaca “Anugerah Terindah”

Aku Rindu Suasana itu…

Empat tahun bukanlah waktu yang singkat bagi saya untuk mulai belajar beradaptasi di kota yang saya tempati saat ini, Batam. Hiruk pikuk lalu lintas manusia, yang berangkat dan pulang bekerja, sibuk berbelanja dan menghabiskan waktu di pusat-pusat keramaian kota, hampir saja melupakan kesan dan suasana yang damai, yang dulu pernah dirasakan di kota kelahiran saya, Pekanbaru.

Malam ini, sejenak saya tertegun oleh kehadiran suara seekor jangkrik, yang menjadikan saya teringat kembali akan damai dan tentramnya suasana pedesaan yang penuh dengan rasa kehangatan, gotong royong dan kekeluargaan. Rasa yang terus terang seolah tak saya dapati saat tinggal di lingkungan perumahan yang cenderung individualis, dimana rata-rata penghuninya terlalu disibukkan oleh aktifitas pekerjaan di luar.
Lanjutkan membaca “Aku Rindu Suasana itu…”