Tirulah Semangat Sang Elang !

Tidakkah kau lihat elang yang sedang mengepakkan sayapnya di angkasa? Ia terlihat begitu gagah dengan sayap dan cengkeramannya yang begitu kuat. Ia Jelajahi angkasa kesana kemari dengan gagah berani dengan kedua sayapnya. Andaikan ia tak memiliki sayap, tentu ia takkan mampu terbang kemana pun ia mau dan tentu ia hanya terdiam di sangkarnya.

Begitulah sang elang, ia diberikan potensi dan kekuatan untuk terus bertahan hidup dengan kedua sayap dan cengkeramannya. Sebuah potensi pemberian ilahi.

Lalu bagaimana dengan dirimu, yang Allah hadirkan di muka bumi ini? Tidaklah engkau tercipta dengan sia-sia, siapapun dirimu saat ini ! Takkan mungkin engkau tak mampu melakukan apapun, dan engkau harus terus berusaha menggali potensi dirimu ! Ingatlah, sesungguhnya engkau adalah seorang PEMENANG, sejak engkau terlahir dan besar di permukaan bumi ini !

Selamat berjuang, kawan !

Kalau lah Bukan Karena Seorang Guru..

Duhai guru..

Betapa kemauanmu yang kuat, kesungguhanmu berbuat, dan kerinduanmu akan keridhoan Allah SWT dan Sang Nabi SAW telah menafikan segala rasa sakit yang engkau rasakan. Semua penyakit seolah terobati dengan kecintaanmu yang begitu membara untuk terus dan seolah tiada henti menyampaikan kelembutan ajaran cinta Sang Nabi SAW kepada umat.

Bagaimana kasih-Nya Allah SWT kepadamu dan umat, hingga dalam keadaan susah secara fisik pun, engkau masih bisa terus berkhidmat kepada umat. Engkau hampir tidak memperdulikan dirimu sendiri demi sebuah cita agar terus membaiknya keadaan umat dari waktu ke waktu. Cita akan umat yang lebih mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Cita akan umat yang begitu merindukan Allah SWT dan Rasul-Nya sebagai kerinduan dan teladan yang utama.
Lanjutkan membaca “Kalau lah Bukan Karena Seorang Guru..”

Betapa Kesempatan Itu Masih DIA Beri…

anugerahPagi ini kita kembali terjaga. Kembali menghirup segarnya udara kehidupan. Dia masih memberikan kita kesempatan untuk kembali berjumpa dengan orang-orang yang kita cintai. Berjumpa dengan manisnya senyuman si kecil, dan segala hal yang selalu membuat degupan jantung kerinduan kita berdetak begitu kencangnya.

Dengan Rahmat~Nya, Dia masih memberi kita kesempatan. Kesempatan untuk melihat sejenak ke belakang. Untuk melihat hal apa saja yang dirasa kurang dan senantiasa perlu untuk terus dibenahi.

Mungkin kemarin mata ini tak terjaga. Tidak pula lidah, pikiran dan juga hati. Banyak gerak yang ternyata masih jauh dari nilai yang berarti. Meski begitu, kini Dia masih menganugerahkan kita hari baru untuk kembali.
Lanjutkan membaca “Betapa Kesempatan Itu Masih DIA Beri…”

Duhai Diri, Ingatlah Saat-Saat Itu..

Ingatlah..

Ketika tangan tangan para kekasih menurunkan tubuh kita ke dalam lahad dengan airmata kesedihan. Setelah itu kita sendirian di sana. Dalam kesempitan dan kegelapan. Lalu tubuh kita di hadapkan ke kiblat. Lalu kafan penutup wajah kita dibuka, dan muka kita diciumkan ketanah dinding kubur. Lalu tanah ditumpukkan pada tubuh kita. Lalu kita dipendam, lalu batu nisan bertuliskan nama kita ditancapkan di kubur kita..

lalu kita ditinggalkan….

Sendiri..

Bukan sebulan atau dua bulan. Tapi bisa ratusan tahun atau ribuan tahun sendiri..

Tak bisa curhat… tak bisa berhubungan dengan siapapun… tak bisa bergerak kemana mana…, tak ada pemandangan, tak ada warna…, yang ada hanya kegelapan dan kegelapan.., menunggu dan menunggu.. ribuan tahun.. sendiri..

Lanjutkan membaca “Duhai Diri, Ingatlah Saat-Saat Itu..”

Cinta Adalah Api

Alhabib Munzir bin Fuad Al Musawa :

Berkata Guru Mulia Alhabib Umar bin hafidh;

 

 Cinta adalah Api.

Bila digunakan pada tempatnya, maka ia akan menghangatkan, memasak, menerangi dan membawa keindahan.
Namun bila ditaruh bukan pada tempatnya, maka akan membakar dan menghanguskan. Inilah api yang dhahir.

Bagaimana dengan api yang batin, ketika berpijar dalam kerinduan kepada Allah swt..
Nafas Muhammadiy.. Jiwa Muhammadiy.. Semangat Muhammadiy saw..

Lanjutkan membaca “Cinta Adalah Api”

Robbiy ! Selamatkanlah Saudara-Saudara Palestinaku…

Ketika diriku ikut terluka, dan ku tak mampu berbuat banyak…Hanya harapan dan do’aku yang baru bisa kuberikan buat kalian, saudara-saudara Palestinaku…

stop-killing-my-brother-in-gaza
stop-massacre-in-gaza Lanjutkan membaca “Robbiy ! Selamatkanlah Saudara-Saudara Palestinaku…”

IBSN: Rangkullah Mereka..(reminder)

Kasih IbuSaudaraku,

Tak seorangpun yang akan mengingkari, betapa besar jasa seorang ibu dalam kehidupan seseorang. Tak seorangpun yang akan menutup mata, bahwa para alim ulama, tokoh-tokoh perjuangan, serta para ilmuwan dan penemu ternama terlahir dari rahim seorang wanita yang bernama ibu. Bisa anda bayangkan, bagaimana sabar dan tegarnya seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya, sejak dari dalam kandungan hingga kemudian terlahir ke dunia.

Bayangkan, bagaimana tidak pedulinya mereka terhadap rasa kantuk yang sangat, lelah dan kondisi kesehatan diri mereka sendiri, hanya untuk membuat si buah hati yang mungil tidur dengan nyenyak dan tidak menangis serta hilang lapar dan dahaganya di tengah malam. Sungguh, bukan untuk waktu yang singkat hal seperti ini mereka jalani. Tak lupa pula, segudang harapan dan cita-cita mulia mereka susun demi sang buah hati, agar kelak dapat menjadi seorang manusia yang berguna bagi agama dan bangsanya.
Lanjutkan membaca “IBSN: Rangkullah Mereka..(reminder)”