Saudaraku,
Manisnya perjumpaan di dunia ini pasti akan diiringi oleh pahit dan getirnya perpisahan. Sejuta harapan dan asa telah coba kita untai dalam sebulan penuh di bulan Romadhon tahun 1429 H ini. Meski mungkin lebih banyak kenyataan yang jauh dari impian, namun kiranya Allah SWT Maha Mengetahui kondisi diri kita dan kapasitas kita saat ini yang masih jatuh bangun dalam belajar merajut tali kasih dan taat kepada-Nya.
Saudaraku,
Tak ada gading yang tak retak, dan kesempurnaan mutlak hanya milik Allah SWT. Mungkin tidak sedikit kata yang telah meluncur deras dari bibir dan lidah saya lewat tulisan di taman dunia maya ini telah melukai banyak hati. Besar harapan saya pribadi kiranya pintu maaf dari hati saudara-saudaraku sekalian sudi untuk dibukakan lebar-lebar kali ini.
Semoga Romadhon kali ini memberi bekas dan kesan di hati kita semua untuk terus berusaha mengejar harap dan kasih-Nya, serta mampu membentuk diri siapapun yang bersungguh-sungguh dan beramal di dalamnya memiliki kepribadian-kepribadian terindah sebagaimana hadirnya keindahan seekor kupu-kupu yang terlebih dahulu melewati prosesi berpuasa dalam metamorfosa hidupnya.
*****
Sebuah Perenungan 