Ikhlas

Suatu ketika Imam Al-Ghazali ditanya oleh muridnya tentang apa itu “Ikhlas”, dan beliau pun menjelaskan dengan singkat;

“Ikhlas adalah menjadikan semua amalmu untuk Allah Ta’ala, tidak merasa gembira dengan pujian manusia dan tidak peduli dengan celaan mereka”
Lanjutkan membaca “Ikhlas”

Lihatlah Ke Dalam Dirimu..

Jika engkau ingin mengetahui kedudukanmu Disisi ALLAH تعالى,
maka perhatikanlah bagaimana Kedudukan ALLAH pada dirimu…

Lihatlah kekuatan hubungan nuranimu (sirr) DenganNYA,
perhatianmu pada hal-hal yang DiredhaiNYA,
kebencianmu pada segala sesuatu yang DimurkaiNYA,
bantuanmu pada hamba-hambaNYA
dan usahamu untuk menjauhi makhlukNYA yang buruk.
Inilah cara untuk mengetahui kedudukanmu Disisi ALLAH…
Lanjutkan membaca “Lihatlah Ke Dalam Dirimu..”

Keutamaan Istighfar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa membiasakan diri ber-istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar setiap kali ia mengalami kesempitan, dan memberinya hiburan setiap kali ia dirundung kesedihan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Seseorang mendatangi Ibnu ‘Abbas dan berkata, “Doakan agar aku punya anak!” Ia menjawab, “Biasakanlah ber-istighfar!”

Datang orang lain yang berkata, “Doakan agar aku kaya!” Ia menjawab, “Biasakanlah ber-istighfar!”
Lanjutkan membaca “Keutamaan Istighfar”

Tundukkan Hati Kami, Ya Robb !

Telah berkata Al Habib Munzir Al Musawa dalam salah satu tausiyahnya:

“Sujud itu ada yang zhahir dan ada yang batin. Sujud yang zhahir adalah sujudnya tubuh kita sebagaimana kita ketahui, namun sujud batin adalah ketika tubuh kita sujud, hati kita juga sujud kepada Allah, dan setelah itu hati akan terus sujud walaupun tubuh kita beraktifitas. Hati kita akan tetap sujud dan merendahkan diri kepada Allah walaupun siang dan malam kita dalam aktifitas lain, sampai kembali ke waktu sujud lagi yaitu waktu sholat”
Lanjutkan membaca “Tundukkan Hati Kami, Ya Robb !”

Adab Bergaul

Mutiara Kalam Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-haddad

Budayakanlah dalam dirimu sifat selalu menahan diri dan suka memberi maaf atas segala kekhilafan teman-temanmu. Jangan sekali-kali menunjukkan sikap kasar dan kaku, sebab yang demikian itu termasuk sifat-sifat manusia-manusia tiran yang sombong. Jangan pula kamu mengecam kepada seseorang diantara mereka yang melanggar hak pribadimu atau kurang memperhatikannya. Kecuali apabila ia memang seorang yang benar-benar tulus dalam persahabatannya denganmu dan telah teruji kesetiaannya. Akan tetapi, apabila pelanggaran tersebut menyangkut hak Alloh atau hak-hak hamba-Nya, maka dalam hal ini jangan begitu saja memaafkan mereka. Hanya saja tetap diperlukan pertimbangan berkaitan dengan keadaan mereka dalam hal kuat atau lemahnya keyakinan keberagamaan mereka.
Lanjutkan membaca “Adab Bergaul”

Akhlak Kepada Sesama Muslim

Mutiara kalam Al-Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad

Saya berpesan hendaklah kamu selalu meniatkan yang baik-baik saja bagi seluruh kaum muslimin. Cintailah mereka apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, dan tidak menyukai sesuatu yang menimpa mereka sebagaimana kamu tidak menyukai hal itu menimpa dirimu sendiri. Berdialoglah dengan mereka dengan ucapan-ucapan yang baik yang tidak mengandung pelanggaran (atas hak mereka).
Lanjutkan membaca “Akhlak Kepada Sesama Muslim”

Sebesar Apakah Musibah Agama Di Mata Kita?

Saudaraku,

Bagaimanakah perasaan kita ketika ada benda-benda dunia yang kita sukai tiba-tiba saja hilang dan tak dapat kita temukan? Bagaimanakah suasana hati kita ketika apa yang menjadi hobi dan kesenangan kita, ataupun rencana liburan ke pantai yang telah disusun rapi jauh-jauh hari akhirnya berantakan dan batal dilaksanakan? Secara umum reaksi yang muncul dari kita adalah perasaan kecewa, jengkel, atau bahkan mungkin marah dan tidak terima terhadap biang penyebab segala kegagalan di atas.

Begitulah reaksi kebanyakan dari kita ketika banyak dari perkara dunia kita yang berlalu dan terlewatkan karena tidak sesuai dengan harapan. Namun sadarkah kita, ketika perkara kebaikan terlewat di depan mata, peluang kebaikan yang akan menambah pundi-pundi pahala dan hadirnya keridhoan Ilahi Robbiy akhirnya berlalu begitu saja, namun hal itu bagi kita merupakan perkara biasa dan bukan merupakan musibah?
Lanjutkan membaca “Sebesar Apakah Musibah Agama Di Mata Kita?”